Wednesday, November 16, 2011

Jenis-jenis penelitian


       Penelitian dapat digolongkan berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :
      Basic Research (Penelitian Dasar):
       mempunyai alasan intelektual, dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
       Bersifat abstrak dan umum.
       Untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
       Contoh : Penelitian untuk menghasilkan suatu algoritma baru.

      Applied Reseach (Penelitian Terapan) :
       mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
       Bersifat konkret dan spesifik.
       Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
       Menerapkan teori tertentu untuk memecahkan suatu permasalahan di kehidupan nyata.
       Contoh : Penelitian membuat robot untuk memudahkan kehidupan manusia

       Dilihat dari sudut pandang pendekatan analisisnya :
      Penelitian Kuantitatif
       Menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.
       Melakukan pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.
      Penelitian Kualitatif
       Menekankan analisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
       Menghasilkan suatu konsep, teori atau metode penelitian.

       Berdasarkan Bidang yang diteliti:
      Penelitian Sosial :
        Secara khusus meneliti bidang sosial seperti bidang ekonomi, pendidikan, hukum, dsb;
      Penelitian Eksakta :
       Secara khusus meneliti bidang eksakta seperti bidang Kimia, Fisika, Teknik, Teknologi Informasi, dsb;

       Berdasarkan Tempat Penelitian :
      Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah):
       Penelitian yang dilakukan langsung di lapangan;
      Library Research (Penelitian Kepustakaan) :
       Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
      Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) :
        Penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

       Berdasarkan kedalaman analisisnya (taraf) :
      Penelitian Deskriptif
        Melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik
        Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak terlalu dalam, seperti analisis persentase dan kecenderungan (trend).
        Penelitian Inferensial
       Analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis.
       Kesimpulan penelitian lebih dari data kuantitatif.
       Dalam mengambil kesimpulan dapat memperhitungkan faktor peluang kesalahan.

LANGKAH-LANGKAH RISET
  1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah
  2. Menyusun landasan teori atau melakukan studi kepustakaan
  3. Memformulasikan hipotesis
  4. Menentukan model
  5. Mengumpulkan data
  6. Mengolah dan menyajikan data
  7. Menganalisis dan menginterpretasi
  8. Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
  9. Membuat laporan

1.       Mendefinisikan dan merumuskan masalah
      Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya.
      Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.
      Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

       Contoh statement masalah
      Adanya gejala penurunan kepuasan kerja karyawan
      Penjualan suatu produk tidak meningkat dan menurun dari waktu ke waktu padahal biaya promosi meningkat.
       Contoh peluang
      Adanya pasar lain yang potensial tetapi belum dimanfaatkan
      Adanya tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan perusahaan.
      Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan mempercepat proses transaksi

       Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah yang tujuannya adalah agar peneliti maupun pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian yang dihasilkan. Ditinjau dari pertanyaan-pertanyaan yang berpola 5W+1H (what, why, where, who dan how)
Contoh :
       Rumusan permasalahan :
      Menggunakan desain deskriptif yang sulit dihipotesiskan
       Menganalisis aspek-aspek kepuasan kerja karyawan dan karyawati bagian penjualan produk sepatu di PT. X
      Menggunakan desain kausal yang mudah dihipotesiskan
       Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk sepatu di PT. X

2.       Menyusun landasan teori atau melakukan studi kepustakaan
      Untuk melakukan penelitian seperti pembuatan suatu model atau ingin membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan kejadian sebenarnya maka digunakanlah teori.
      Penggunaan teori dapat mengacu pada buku-buku teks ataupun penelitian orang lain. Hal ini merupakan keharusan.

3.       Memformulasikan hipotesis
      Hipotesis merupakan anggapan sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki.
      Kegunaannya untuk membantu peneliti untuk mencapai hasil penelitiannya.
      Tidak semua riset menggunakan hipotesis, khususnya riset yang menggunakan desain deskriptif dan desain eksploratori.
Contoh :
      Rumusan masalah : Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk sepatu di PT. X
      Formula Hipotesis : Tidak ada pengaruh antara biaya promosi terhadap penjualan.

4.       Menentukan model
      Model merupakan contoh mengandung unsur yang bersifat menyederhanakan untuk ditiru.
      Model dipergunakan untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan setelah mengetahui data serta asumsi-asumsinya, sehingga keadaan menjadi lebih jelas dan kemungkinan apa yang dapat terjadi juga dapat dibayangkan.

Pentingnya pemakaian model dalam analis adalah untuk :
      Mengetahui hubungan antara masalah yang dipecahkan dengan unsur-unsur yang terkait
      Mengetahui hubungan antar unsur-unsur tadi
      Merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan antar unsur.
Contoh:
      Dalam ilmu komputer, model pengujian (testing) dapat dipakai untuk menguji beban suatu server
      Dalam ilmu ekonomi manajemen, model matematis dapat dipakai untuk menguji hubungan antar fenomena.

5.       Mengumpulkan data
      Data merupakan bahan baku informasi yang sangat penting dalam melakukan penelitian.
      Dalam melakukan pengumpulan data harus menggunakan teknik-teknik yang tepat.
      Jika pengumpulan data dilakukan dengan cara yang salah, maka akan mengakibatkan informasi menjadi salah, sehingga hasil penelitianpun tidak dapat dipertanggungjawabkan.

6.       Mengolah dan menyajikan data
      Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data diolah sehingga dapat menyajikan informasi yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dan dianalisis lebih lanjut.
      Seperti dalam bentuk tabel, grafik dan nilai statistik.
      Untuk kemudahan, dapat dipergunakan program komputer yang mendukung.

7.       Menganalisis dan menginterpretasi
        Setelah data diolah, kemudian informasi hasil olahan di analisis lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai dengan tujuan riset agar menghasilkan kajian yang cukup tajam, mendalam dan luas.
        Alat-alat analisis kuantitatif maupun kualitatif dapat dipilih sesuai dengan bidangnya, tujuannya dan desain penelitiannya.

8.       Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
      Setelah melakukan analisis dan interpretasi, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan umum) berdasarkan batasan-batasan penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
      Selain itu juga perlu menyajikan saran, karena penelitian biasanya memiliki keterbatasan-keterbatasan atau asumsi-asumsi.
      Jika riset merupakan riset terapan, maka agar hasil riset dapat diterapkan dengan baik maka bisa saja ada saran-saran yang perlu dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
      Jika riset merupakan riset dasar, artinya riset yang bertujuan untuk kepentingan teori, dengan adanya keterbatasan penelitian biasanya disarankan agar peneliti yang selanjutnya untuk menindaklanjuti hasil riset ini dengan menggunakan asumsi-asumsi yang lain. Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific law yang berlaku umum.

9.       Membuat laporan
a.        Akhirnya hasil kerja dari penelitian harus dibuat dalam bentuk suatu laporan tertulis sesuai dengan teknik atau aturan-aturan penulisan tertentu.
b.       S1 skripsi, S2 tesis, S3 disertasi.
c.        Selanjutnya, laporan tersebut akan dikaji secara bersama-sama untuk diputuskan apakah hasil kajian ini perlu diubah, diperbaiki, dilanjutkan atau ditolak menjadi sebuah karya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


No comments:

Post a Comment