Wednesday, November 16, 2011

Msetode penelitian: ciri penelitian


Syarat utama keberhasilan penelitian
Agar penelitian dapat lancar, diperlukan lima syarat (Somers, 1959) :
  1. Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian untuk negara,
  2. Biaya penelitian cukup
  3. Hasil Penelitian harus segera diterapkan
  4. Harus ada kebebasan dalam melakukan penelitian
  5. Harus mempunyai kualifikasi yang ditentukan

CIRI KHAS PENELITIAN
Menurut crawford (1928)  :
  1. Berkisar pada masalah yang akan dipecahkan
  2. Originalitas
  3. Berdasarkan pada ‘keingintahuan’
  4. Dilakukan dengan pandangan terbuka
  5. Asumsi : Fenomena ada hukum dan pengaturan
  6. Menemukan generalisasi atau dalil
  7. Studi sebab – akibat
  8. Menggunakan pengukuran yang akurat
  9. Menggunakan teknis yang rasional

CIRI PENELITIAN
1.       Mempunyai tujuan (purposiveness)
2.       Teliti (rigor)
3.       Dapat diuji (testability)
4.       Dapat di teliti ulang (replicability)
5.       Akurat dan meyakinkan (precision dan confidence)
6.       Keobjektivan ( objectivity)
7.       Keumuman (generalizability)
8.       Ringkas (parsimony)

1.       Mempunyai tujuan (purposiveness)
Penelitian ilmiah selalu mempunyai tujuan yang jelas. Misalkan seorang manajer meneliti mengenai komitmen karyawan. Tujuan manajer tersebut melakukan penelitian mengenai komitmen karyawan adalah bertujuan untuk mengurangi turnover, ketidakhadiran, dan mungkin juga untuk meningkatkan kinerja. Kondisi itu memperlihatkan bahwa sang manajer melakukan penelitian dengan tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
Contoh :
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merancang suatu program aplikasi yang membantu server memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggannya dengan membuat aplikasi sistem informasi data berbasis SMS dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan menggunakan Database MySQL

2.       Teliti (rigor)
Rigor diartikan sebagai hati-hati, teliti, cermat, dan memperhatikan kadar ketepatan atau kepastian (exactitude). Misalkan dalam contoh penelitian manajer di atas. Manajer tersebut meneliti komitmen karyawan dengan cara bertanya kepada 12 orang bawahannya untuk memahami apa yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen karyawan. Lalu manajer itu menarik kesimpulan berdasarkan 12 orang yang diteliti.
Kesimpulan yang diperoleh manajer tersebut akan kurang rigor, karena:
a.        Ditarik dari hanya beberapa sampel saja (12 orang), yang mungkin pendapatnya tidak mewakili seluruh karyawan yang ada,
b.       Dalam cara bertanya atau mendapatkan data 18responden mungkin akan terjadi bias,
c.        Mungkin terdapat beberapa faktor berpengaruh lainnya yang mempengaruhi komitmen yang tidak teranalisis karena sampel hanya 12 orang, secara statistik seharusnya minimal 30 orang (Dajan, 1990).

3.       Dapat diuji (testability)
Ilmiah harus mengandung pengujian hipotesis. Hipotesis tersebut dikembangkan untuk menguji apakah data empirik (kondisi nyata) mendukung kaitan-kaitan atau hubungan-hubungan yang dihipotesiskan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan penelaahan teoritis mendalam terhadap masalah yang hendak dipecahkan.

4.        Dapat di teliti ulang (replicability)
penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dapat ditelaah ulang menggunakan data atau situasi yang berbeda. Penelaahan ulang tersebut untuk menjamin bahwa hasil yang didapatkan dari suatu penelitian tidak diperoleh secara kebetulan (by chance).
Contoh : Keuntungan adanya program aplikasi ini disamping dapat mempercepat dan mempermudah pelanggan dalam penyewaan studio juga mencari informasi lainnya terkait dengan penyewaan studio di STUDIO MUSIK D3  yang dapat membantu dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pelanggannya dengan menggunakan fasilitas fitur format SMS penyewaan studio. Admin juga dapat melakukan SMS broadcast ke pelanggan STUDIO MUSIK D3.
5.       Akurat dan meyakinkan (precision dan confidence)
a. Confidence
penelitian sosial atau manajemen umumnya menarik kesimpulan dari sejumlah sampel yang mewakili populasi. Penarikan kesimpulan mengenai populasi yang diwakili oleh sampel mungkin tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya karena peneliti menarik kesimpulan hanya berdasarkan wakil dari sekumpulan data.             KENYATAANNYA : Hasil penelitian harus mempunyai kemampuan untuk memberikan gambaran bahwa hasil penelitian tersebut mendekati kenyataan, sehingga peneliti atau pembaca hasil penelitian akan merasa yakin (confidence) terhadap hasil penelitian.
       Presisi (precision) adalah kondisi penemuan “realitas” berdasarkan sampel. Presisi mencerminkan kadar keakuratan atau ketepatan hasil berdasarkan sampel, yang menunjukkan keberadaan yang sebenarnya dari suatu univesal.

Premis A: Kekayaan PT. Acme Tbk. yang disimpan di bank adalah sebesar Rp 50 milyar
Premis B: Hari ini, PT. Acme Tbk. hanya mendapat profit sebesar Rp 5 juta
Kesimpulan yang salah: Kekayaan PT. Acme Tbk. di bank saat ini adalah sebesar Rp 50,005 milyar.
Jika sebenarnya kekayaan PT. Acme Tbk. adalah sebesar Rp 50.467.345.883, kita akan menjawab “50 milyar”. Salah tidak akan menemukan orang dalam bahasa sehari-hari mengatakan “Kekayaan PT. Acme adalah lima puluh milyar empat ratus enam puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh lima ribu delapan ratus delapan puluh tiga rupiah”, walaupun orang yang ditanya memang dalam posisi untuk menjawab sedetail itu. Dia hanya besar jika kita menjumlahkan besaran hasil pembulatan ini dengan besaran lain yang nilainya jauh lebih kecil daripada nilai pembulatannya.

6.       Keobjektivan ( objectivity)
Objektivitas adalah pengambilan kesimpulan dan interpretasi terhadap hasil penelitian dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya, tidak berdasarkan nilai-nilai subjektif atau emosional. Misalkan seorang peneliti menemukan bahwa hipotesisnya mengenai hubungan antara gaji dengan motivasi tidak terbukti secara signifikan, tetapi dia tetap menyimpulkan bahwa gaji akan meningkatkan motivasi, karena semua orang mempunyai kecenderungan untuk “dibeli”. Maka kesimpulan atau penarikan interpretasi tersebut bersifat subjektif dan emosional.

7.       Keumuman (generalizability)
Keumuman (generalizability) adalah sifat sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan kepada waktu dan tempat yang berbeda (setting) dengan ketika penelitian tersebut dilakukan. Misalkan penelitian mengenai hubungan antara gaji dan motivasi di atas terdukung pada berbagai jenis organisasi (organisasi pendidikan, bank, pabrik besi, pabrik baja, dan pabrik sepatu), maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman yang tinggi

8.       Ringkas (parsimony)
Parsimoni adalah sifat keringkasan yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Hal ini biasanya terlihat dari kerangka berpikir atau model penelitian.



PENELITIAN NON ILMIAH
       Pengertian
Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.

1.       Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya.
  1. Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan),
  2.  Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional),
  3. Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman),
  4.  Teknik,
  5. Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll;

2.       Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) .
variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yangd itatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif.
Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yangd ilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan / menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.


No comments:

Post a Comment