• Penelitian dapat digolongkan berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :
– Basic Research (Penelitian Dasar):
• mempunyai alasan intelektual,
dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
• Bersifat abstrak dan umum.
• Untuk memahami permasalahan
secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
• Contoh : Penelitian untuk
menghasilkan suatu algoritma baru.
– Applied Reseach (Penelitian Terapan) :
• mempunyai alasan praktis, keinginan
untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik,
efektif, efisien.
• Bersifat konkret dan spesifik.
• Penelitian yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
• Menerapkan teori tertentu untuk
memecahkan suatu permasalahan di kehidupan nyata.
• Contoh : Penelitian membuat
robot untuk memudahkan kehidupan manusia
• Dilihat dari sudut pandang pendekatan analisisnya :
– Penelitian Kuantitatif
• Menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.
• Melakukan pengujian (retest)
terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan,
bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.
– Penelitian Kualitatif
• Menekankan analisnya pada proses
penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika
hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
• Menghasilkan suatu konsep, teori atau
metode penelitian.
• Berdasarkan Bidang yang diteliti:
– Penelitian Sosial :
•
Secara
khusus meneliti bidang sosial seperti bidang ekonomi, pendidikan, hukum, dsb;
– Penelitian Eksakta :
• Secara khusus meneliti bidang eksakta
seperti bidang Kimia, Fisika, Teknik, Teknologi Informasi, dsb;
• Berdasarkan Tempat Penelitian :
– Field Research (Penelitian Lapangan /
Kancah):
• Penelitian yang dilakukan langsung di
lapangan;
– Library Research (Penelitian
Kepustakaan) :
• Penelitian yang dilaksanakan dengan
menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
– Laboratory Research (Penelitian
Laboratorium) :
•
Penelitian
yang dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen
atau percobaan;
• Berdasarkan kedalaman analisisnya (taraf) :
– Penelitian Deskriptif
•
Melakukan
analisis hanya sampai taraf deskripsi, menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik
•
Uraian
kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak terlalu dalam, seperti
analisis persentase dan kecenderungan (trend).
–
Penelitian
Inferensial
• Analisis hubungan antar variabel
dengan pengujian hipotesis.
• Kesimpulan penelitian lebih dari data
kuantitatif.
• Dalam mengambil kesimpulan dapat
memperhitungkan faktor peluang kesalahan.
LANGKAH-LANGKAH RISET
- Mendefinisikan dan merumuskan masalah
- Menyusun landasan teori atau melakukan studi kepustakaan
- Memformulasikan hipotesis
- Menentukan model
- Mengumpulkan data
- Mengolah dan menyajikan data
- Menganalisis dan menginterpretasi
- Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
- Membuat laporan
1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah
– Hal-hal yang dapat dipermasalahkan
dalam penelitian adalah masalah atau peluang, dimana
pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya.
– Masalah diartikan sebagai suatu situasi
dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi
yang diharapkan.
– Sedangkan peluang merupakan
suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha
tertentu, tetapi juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan
oleh pesaing.
•
Contoh statement masalah
–
Adanya
gejala penurunan kepuasan kerja karyawan
–
Penjualan
suatu produk tidak meningkat dan menurun dari waktu ke waktu padahal biaya
promosi meningkat.
•
Contoh peluang
–
Adanya
pasar lain yang potensial tetapi belum dimanfaatkan
–
Adanya
tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan
perusahaan.
–
Penggunaan
sistem yang terkomputersasi akan mempercepat proses transaksi
• Setelah masalah diketahui, selanjutnya
dibuat suatu rumusan masalah yang tujuannya adalah agar peneliti maupun
pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian yang
dihasilkan. Ditinjau dari pertanyaan-pertanyaan yang berpola 5W+1H (what,
why, where, who dan how)
Contoh :
• Rumusan permasalahan :
– Menggunakan desain deskriptif yang
sulit dihipotesiskan
• Menganalisis aspek-aspek kepuasan
kerja karyawan dan karyawati bagian penjualan produk sepatu di PT. X
– Menggunakan desain kausal yang mudah
dihipotesiskan
• Menganalisis pengaruh biaya promosi
terhadap penjualan produk sepatu di PT. X
2. Menyusun landasan teori atau melakukan studi kepustakaan
– Untuk melakukan penelitian seperti
pembuatan suatu model atau ingin membandingkan apa yang seharusnya terjadi
dengan kejadian sebenarnya maka digunakanlah teori.
– Penggunaan teori dapat mengacu pada
buku-buku teks ataupun penelitian orang lain. Hal ini merupakan keharusan.
3. Memformulasikan hipotesis
– Hipotesis merupakan anggapan
sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki.
– Kegunaannya untuk membantu peneliti
untuk mencapai hasil penelitiannya.
– Tidak semua riset menggunakan
hipotesis, khususnya riset yang menggunakan desain deskriptif dan desain
eksploratori.
Contoh :
– Rumusan masalah : Menganalisis
pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk sepatu di PT. X
– Formula Hipotesis : Tidak ada
pengaruh antara biaya promosi terhadap penjualan.
4. Menentukan model
– Model merupakan contoh mengandung
unsur yang bersifat menyederhanakan untuk ditiru.
– Model dipergunakan untuk membayangkan
kemungkinan-kemungkinan setelah mengetahui data serta asumsi-asumsinya,
sehingga keadaan menjadi lebih jelas dan kemungkinan apa yang dapat terjadi
juga dapat dibayangkan.
Pentingnya pemakaian model dalam analis adalah untuk :
– Mengetahui hubungan antara masalah
yang dipecahkan dengan unsur-unsur yang terkait
– Mengetahui hubungan antar unsur-unsur
tadi
– Merumuskan hipotesis mengenai hakikat
hubungan antar unsur.
Contoh:
– Dalam ilmu komputer, model pengujian
(testing) dapat dipakai untuk menguji beban suatu server
– Dalam ilmu ekonomi manajemen, model
matematis dapat dipakai untuk menguji hubungan antar fenomena.
5. Mengumpulkan data
– Data merupakan bahan baku informasi
yang sangat penting dalam melakukan penelitian.
– Dalam melakukan pengumpulan data
harus menggunakan teknik-teknik yang tepat.
– Jika pengumpulan data dilakukan
dengan cara yang salah, maka akan mengakibatkan informasi menjadi salah,
sehingga hasil penelitianpun tidak dapat dipertanggungjawabkan.
6. Mengolah dan menyajikan data
– Setelah data dikumpulkan, selanjutnya
data diolah sehingga dapat menyajikan informasi yang lebih mudah untuk
diinterpretasikan dan dianalisis lebih lanjut.
– Seperti dalam bentuk tabel, grafik
dan nilai statistik.
– Untuk kemudahan, dapat dipergunakan
program komputer yang mendukung.
7. Menganalisis dan menginterpretasi
–
Setelah
data diolah, kemudian informasi hasil olahan di analisis lebih lanjut dengan
menggunakan alat-alat analisis yang sesuai dengan tujuan riset agar menghasilkan
kajian yang cukup tajam, mendalam dan luas.
–
Alat-alat
analisis kuantitatif maupun kualitatif dapat dipilih sesuai dengan bidangnya,
tujuannya dan desain penelitiannya.
8. Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
– Setelah melakukan analisis dan
interpretasi, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan umum)
berdasarkan batasan-batasan penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis
yang diajukan.
– Selain itu juga perlu menyajikan
saran, karena penelitian biasanya memiliki keterbatasan-keterbatasan atau
asumsi-asumsi.
– Jika riset merupakan riset terapan,
maka agar hasil riset dapat diterapkan dengan baik maka bisa saja ada
saran-saran yang perlu dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
– Jika riset merupakan riset dasar,
artinya riset yang bertujuan untuk kepentingan teori, dengan adanya
keterbatasan penelitian biasanya disarankan agar peneliti yang selanjutnya
untuk menindaklanjuti hasil riset ini dengan menggunakan asumsi-asumsi yang
lain. Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific law yang berlaku umum.
9. Membuat laporan
a.
Akhirnya
hasil kerja dari penelitian harus dibuat dalam bentuk suatu laporan tertulis
sesuai dengan teknik atau aturan-aturan penulisan tertentu.
b. S1 skripsi, S2 tesis, S3 disertasi.
c.
Selanjutnya,
laporan tersebut akan dikaji secara bersama-sama untuk diputuskan apakah hasil
kajian ini perlu diubah, diperbaiki, dilanjutkan atau ditolak menjadi sebuah
karya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
No comments:
Post a Comment