Objective
•
Materi
kuliah Hari ini :
–
Metode
dan Desain Riset
•
Buku
yang dipergunakan :
–
Drs.
Husein Umar, SE, MM, MBA, Riset Akuntansi Dilengkapi dengan panduan membuat
skripsi dan empat bahasan kasus bidang akuntansi, Penerbit Gramedia
–
Drs.
Husein Umar, SE, MM, MBA, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis
–
Panduan Penulisan Ilmiah yang diterbitkan oleh bagian Penulisan Ilmiah ST ASIA Malang
Definisi Penelitian (Research)
•
Penelitian
(Research) dapat didefinisikan sebagai
usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
•
Atau,
rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.
Pemakaian Metode dan Desain Riset
•
Salah
satu komponen riset adalah penggunaan metode yang ilmiah.
•
Agar
metode yang ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan relatif mudah dan terarah,
maka dibutuhkan suatu desain yang sesuai dengan metodenya.
•
Desain
riset merupakan bagian dari keseluruhan metode riset yang berupa rancangan
bentuk atau model suatu riset (penelitian)
Macam metode Riset
•
Ada
banyak metode riset, diantaranya :
–
Metode
Sejarah
–
Metode
Deskriptif
–
Metode
Eksperimen
–
Metode
Kausal Komparatif (Ex-Post Facto)
–
Metode
Partisipatoris
1. Metode Sejarah
Meliputi pengalaman masa lalu yang menggambarkan secara
kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu mengetahui apa yang
harus dikerjakan sekarang dan yang akan dikerjakan di masa datang.
Sumber data : data primer seperti dokumen, peninggalan masa
lalu.
•
Kegiatan
:
–
Mengevaluasi
suatu obyek seperti peristiwa atau tokoh masa lampau dipandang dari sudut
standar dan kebudayaan dewasa ini.
2. Metode Deskriptif
Menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu
Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu
pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.
•
Output
:
–
Informasi
yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan
tujuan lainnya.
•
Menurut
Consuelo, riset dgn metode deskriptif terdiri dari beberapa macam :
–
Studi
Kasus
–
Survei
–
Riset
Pengembangan
–
Riset
Lanjutan
–
Riset
Dokumen
–
Riset
Kecenderungan
–
Riset
Korelasi
A. Studi Kasus
– Penelitian rinci mengenai suatu obyek
tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh
termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
– Keuntungan :
• Penelitian bersifat mendalam sehingga
dapat menjawab mengapa keadaan itu terjadi
• Dapat menemukan hubungan-hubungan
yang tadinya tidak diharapkan
– Kelemahan :
• Kajian relatif menjadi kurang luas
dan dalam
• Sulit digeneralisasikan (disimpulkan)
dengan keadaan yang berlaku umum
• Kecnderungan mengarah ke
subyektifitas karena obyek penelitiannya sehingga dapat mempengaruhi prosedur
• Kesimpulan yang diambil tidak boleh
dianggap sebagai satu kesimpulan secara menyeluruh terhadap kasus-kasus yang
dianggap sama.
–
Contoh
:
• Penelitian masalah budaya penggunaan
software bajakan, dengan mengambil contoh kasus di wilayah kota Malang.
• Peneliti mengadakan pengamatan secara
mendalam tentang budaya penggunaan software bajakan di kota Malang.
• Hasil pengamatan dianalisis dan
dilaporkan berdasarkan pendekatan tersebut.
• Kesimpulan dari studi tersebut
memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai suatu kasus yang mungkin
akan sama dengan budaya penggunaan software bajakan di kota lain di Indonesia.
B. Survei
– Digunakan untuk mengukur
gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada,
sehingga tidak perlu memeprhitungkan hubungan antara variabel-variabel karena
hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah daripada menguji
hipotesis.
– Manfaat :
• Sangat membantu dalam membandingkan
kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan
juga untuk pelaksanaan evaluasi.
– Dapat dilakukan dengan cara sensus
maupun sampling terhadap hal-hal yang nyata dan tidak nyata.
–
Contoh
:
•
Seorang
peneliti ingin mengadakan survei pada mahasiswa jurusan teknologi Informasi
untuk mengetahui alasan kenapa mereka mengambil jurusan tersebut.
•
Survei
dilakukan dengan mengambil sampel dari persentase tertentu mahasiswa jurusan
Teknologi Informasi di satu kota.
C. Riset Pengembangan
– Berguna untuk memperoleh informasi
tentang perkembangan suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu
– Ada dua cara dalam melakukan
penelitian pengembangan :
• Metode Longitudinal
• Metode Cross-sectional
• Metode Longitudinal:
Mempelajari sampel peserta pada jangka waktu yang panjang.
• Metode Cross-sectional
Mempelajari sampel dari berbagai strata pada waktu bersamaan
D. Riset lanjutan
– Dilakukan bila peneliti hendak
mengetahui perkembangan lanjutan dari subyek setelah diberikan perlakuan
tertentu atau setelah kondisi tertentu.
E. Riset Dokumen
– Penelitian yang meliputi pengumpulan
data dan informasi melalui pengujian arsip dan dokumen
F. Riset kecenderungan
– Penelitian yang bertujuan untuk
melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan
(forecast)
– Akan lebih baik menggunakan ramalan
jangka pendek karena lebih realibel.
G. Riset korelasi
– Penelitian yang dirancang untuk menentukan
tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
– Dapat mengetahui besar kontribusi
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besar arah hubungan
yang terjadi.
3. Metode Eksperimen
Merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum
eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh
sehingga analisis akan menjadi obyektif.
Varibel bebas dijadikan sebagai variabel eksperimen yang
merupakan variabel penyebab atau variabel pengakuan yang karakteristiknya
diyakini dapat menghasilkan perbedaan.
•
Variabel
terikat/variabel akibat merupakan hasil dari penelitian.
•
Prinsip
dasar dalam riset ini adalah replikasi, randomisasi dan kontrol lokal.
– Replikasi : pengulangan eksperimen
agar menghasilkan taksiran yang lebih baik.
– Randomisasi : pengacakan
– Kontrol lokal : langkah-langkah yang
berbentuk penyeimbangan, pengkotakan atau pemblokan dan pengelompokan unit-unit
eksperimen yang dipergunakan
•
Variabel
bebas : adalah variabel yang dapat dimanipulasi.
•
Semua
variabel dalam penelitian adalah konstan, kecuali variabel terikat.
•
Contoh
:
– Dilakukan eksperimen untuk mengetahui
apakah bekerja sambil mendengarkan musik mempengaruhi kinerja seseorang ?
– Setting dua kondisi :
• Kerja dengan mendengarkan musik (variabel
bebas)
• Kerja tanpa mendengarkan musik
(variabel kontrol)
– (Variabel terikat) :
• Kemampuan kerja subjek
– Diasumsikan bahwa kemampuan kerja
semua kelompok subjek adalah sama
– Hipotesis :
• Kinerja seseorang yang bekerja sambil
mendengarkan musik akan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendengarkan
musik, hal ini sama efektifnya untuk orang yang berumur 25 thn kebawah maupun
yang berumur 25 thn keatas.
Apabila setelah eksperimen ternyata
terdapat perbedaan hasil (kinerja seseorang), maka dapat ikatakan bahwa perbedaan tersebut memang
diakibatkan perbedaan perlakuan yang diterima.
4. Metode Kausal-Komparatif (Ex post
facto)
Ex post facto = setelah kejadian
Penelitian yang dilakukan untuk menentukan sebab-akibat
Dalam penelitian ini pada mulanya mengamati akibat dan
kemudian mencoba untuk menemukan sebab, kebalikan dari eksperimen yang pada
mulanya menciptakan sebab, kemudian secara sengaja membuat kelompok berbeda dan
selanjutnya mengamati akibat perbedaan itu pada variabel terikat.
•
Perbedaan
Kausal-komparatif dengan Eksperimen
– Dalam penelitian kausal-komparatif
pada mulanya mengamati akibat dan kemudian mencoba untuk menemukan sebab,
kebalikan dari eksperimen yang pada mulanya menciptakan sebab, kemudian secara
sengaja membuat kelompok berbeda dan selanjutnya mengamati akibat perbedaan itu
pada variabel terikat.
•
Contoh
:
– Penelitian dilakukan untuk mengukur
kinerja karyawan di suatu perusahaan setelah perusahaan tersebut menggunakan
Sistem Informasi yang Terkomputerisasi dua tahun yang lalu.
– Untuk mengetahui dampak penggunaan SI
yang terkomputerisasi tersebut terhadap kinerja karyawan, maka dapat dilakukan
dengan cara membandingkan antara kinerja karyawan sebelum dan sesudah
implementasi SI tersebut.
•
Faktor
X (independen) sebagai penyebab adalah implementasi Sistem Informasi
yang terkomputerisasi.
•
Kinerja
karyawan sebelum dan sesudah penerapan SI terkomputerisasi adalah fakta yang
tidak dapat diubah.
•
Eksperimen
ini merupakan kausal-komparatif karena membandingkan antara kinerja karyawan
sebelum adanya SI dengan kinerja karyawan setelah adanya SI.
5. Metode Partisipatori
·
Riset
yang menyangkut kehidupan manusia.
·
Prinisip
metode partisipatori :
a.
Memiliki
implikasi ideologi
b. Memberikan manfaat langsung kepada
masyarakat
c.
Melibatkan
semua partisipan yang terlibat dalam riset
•
Contoh
:
– Dilakukan penelitian untuk mengetahui
pendapat masyarakat terhadap peraturan pemerintah tentang pembajakan hak cipta
(Software, VCD, kaset, dll).
– Dalam pelaksanaannya, partisipan
adalah masyarakat yang memberikan penilaian baik secara rutin maupun hanya pada
satu saat tertentu saja.
– Data ini akan diolah oleh si peneliti
menggunakan data yang didapat dari pendapat masyarakat.
Macam Desain Riset
•
Untuk
menerapkan metode riset dalam praktekm diperlukan suatu desain riset yang
sesuai dengan kondisi serta seimbang dengan kedalaman dan keluasan riset yang
dilakukan.
•
Desain
riset : semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian
Desain dalam merencanakan penelitian
•
Desain
untuk perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian sehingga
dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam
membuat kesimpulan.
Dibagi menjadi 4 (menurut Suchman)
•
Desain
sampel
–
Dalam
merencanakan pemakaian data, diperlukan desain sampel yang representatif sesuai
dengan tujuan penelitian maupun kesimpulan yang akan diambil.
–
Pemilihan
teknik sampling tergantung pada inferensi statistik yang akan dibuat.
•
Desain
Instrumen
–
Desain
instrumen sebagai alat pengumpul data, perlu dievaluasi terlebih dahulu
sehingga data yang akan didapat tetap cocok dengan apa yang dibutuhkan.
•
Desain
Analisis
–
Berhubungan
dengan hipotesis.
–
Hasil
akhir dari analisis harus menyerupai apa yang dilukiskan dalam hipotesis.
–
Desain
analisis memerlukan alat-alat analisis, seperti pemakaian metode statistika.
•
Desain
Administrasi
–
Pelaporan
hasil riset setidaknya telah didesain sesuai dengan standar yang umum berlaku.
–
Urutan
penulisan merupakan penjabaran dari langkah-langkah riset sehingga akan
mempermudah bagi yang membacanya untuk mengetahui isi riset yang dihasilkan.
Macam-macam desain riset
Menurut Selltiz,
•
Desain
Eksploratori
–
Riset
yang dilakukan untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru
–
Riset
ini bertitik tolak dari variabel, bukan fakta.
–
Desain
riset ini bisa dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan dapat dipakai
untuk merumuskan persoalan dimana pemecahannya dapat memakai jenis riset yang
lain.
•
Penelitian
ini relatif tidak memerlukan teorisasi dan hipotesis serta bekerja pada satu
variabel saja
•
Bidang
telaahan studi dengan desain eksploratori, menurut Emory :
–
Literatur,
bertujuan untuk menemukan teori, konsep, variabel.
–
Pengalaman,
bertujuan untuk menemukan informasi dari pengalaman orang lain.
•
Desain
Deskriptif
–
Bertujuan
untuk menguraikan sifat atau karakterisitik dari suatu fenomena tertentu.
–
Kesimpulan
yang dihasilkan atas data yang ada tidak terlalu dalam.
–
Hanya
mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai
persoalan yang akan dipecahkan.
–
Contoh
:
• Dalam persoalan :
Kepuasan nasabah suatu Bank dipengaruhi oleh pelayanan yang
diberikan oleh customer service,
•
Peneliti
dapat menggali informasi tentang kepuasan nasabah dan mendeskripsikannya untuk
mengambil suatu kesimpulan.
•
Desain
deskriptif dapat membantu dalam menentukan bentuk pelayanan yang baik dalam
rangka memuaskan nasabah.
•
Desain
kausal
–
Berguna
untuk menganalisis
•
hubungan-hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya
•
Bagaimana
suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
–
Sifat
hubungan variabel :
•
Simetris
•
Asimetris
•
Timbal-balik
–
Simetris
:
•
Bila
dua variabel berfluktualisasi bersamaan tetapi diantara keduanya tidak ada
hubungan.
–
Asimetris
:
•
Hubungan
yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya
–
Timbal-balik
•
Terjadi
apabila dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain.
–
Desain
kausal selain dapat dipakai dalam metode deskriptif untuk analisis kecenderungan
dan korelasional, juga dapat dipakai dalam metode eksperimen dan Ex Post Facto.
–
Contoh:
•
Pertanyaan
:
bagaimana
perkembangan WarNet dan biaya investasi WarNet untuk masa datang ?
•
Dengan
menggunakan trend analysis dengan data yang cukup, dapat diperkirakan
kondisi perkembangan WarNet serta biaya investasi untuk masa datang.
Desain untuk riset Kuantitatif dan
Kualitatif
•
Penelitian
kualitatif umumnya sulit diberi pembenaran secara matematik, karena lebih
kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil berdasarkan
sampel.
•
Hasil
dari penelitian kualitatif bisa menyediakan informasi penting, yang kemudian
bisa diteliti lebih lanjut melalui riset kuantitatif.
•
Penelitian
kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan
penaksiran kuantitatif yang kokoh.
•
Penelitian
kualitatif dapat dipergunakan untuk :
•
Menjernihkan
permasalahan sebelum melakukan penelitian kuantitatif
•
Mengidentifikasikan
pengembangan produk baru
•
Meninjau
persepsi konsumen atas produk atau pesaing
•
Menganalisis
perilaku konsumen
•
Menyelidiki
bagaimana keputusan membeli dilakukan
•
Menyelidiki
alasan mengapa satu merk dipilih
•
Penelitian
kuantitatif dapat dipergunakan untuk :
–
Menetapkan
tingkat penggunaan suatu produk
–
Menetapkan
pangsa pasar suatu merk tertentu.
–
Mendukung
keputusan-keputusan untuk aspek kuantitatif.
Perbedaan penelitian Kuantitatif
dengan Kualitatif
•
Penelitian
Kuantitatif
–
Menekankan
analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode
statistika.
–
Melakukan
pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa
berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.
•
Penelitian
Kualitatif
–
Menekankan
analisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis
terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan
logika ilmiah.
–
Menghasilkan
suatu konsep, teori atau metode penelitian.
Dalam penelitian ada 2 macam
pendekatan:
•
Pendekatan Deduktif : Pendekatan
deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan konfirmasi
berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Langkah penelitian seperti ini biasa
juga disebut pendekatan ‘dari atas ke bawah’
•
Pendekatan Induktif : Pendekatan
induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori
berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Pendekatan ‘dari bawah ke atas’
No comments:
Post a Comment