TUJUAN PROPOSAL :
- Mengawali kegiatan penelitian
- Bahan evaluasi pembimbing penelitian, pembimbing praktek, dan sponsor pemberi dana penelitian
Proposal
memiliki format yang sudah ditentukan
Fungsi lain dari Proposal Riset adalah sebagai :
·
Pedoman
kerja antara pemilik proyek penelitian dengan para peneliti
·
Sebagai
alat evaluasi pelaksanaan pekerjaan
·
Sebagai
dokumen perencanaan
·
Sebagai
bukti dokumenter
·
Sebagai
bahan rujukan penelitian berikutnya
·
Sebagai
penentu evaluasi jabatan staf peneliti
Proposal
penelitian adalah suatu
pernyataan tertulis mengenai rencana penelitian secara keseluruhan yang secara
umum meliputi unsur-unsur sebagai berikut
·
Perumusan
masalah beserta latar belakangnya
·
Perumusan
tujuan penelitian
·
Perumusan
metodologi strategi operasinya
·
Penentuan
jadwal
·
Penentuan
anggaran biaya (untuk penelitian yang dibiayai)
Pedoman
penulisan proposal penelitian dari berbagai sumber adalah sebagai berikut :
1. Judul
2. Latar belakang & perumusan permasalahan
(& keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan)
3. Tujuan dan Lingkup penelitian
4. Tinjauan Pustaka
5. Landasan Teori
6. Cara penelitian
7. Jadwal penelitian
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
Unsur-unsur
proposal
(a)
Rumusan
Permasalahan : Rumusan
masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian
(b)
Tinjauan Pustaka : merupakan dialog dengan khazanah ilmu
pengetahuan,
(c)
Cara
(Metode) Penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan
penelitian.
Karena
ketiga unsur ini menjadi sentral dari isi proposal penelitian, maka bahasan
dimulai dari ketiga unusr tersebut.
Judul
proposal penelitian
- judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca.
- Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya, Judul penelitian ilmiah biasanya tidak perlu dimulai dengan kata “Studi…”, “Penelitian…”, “Kajian..” dan sebagainya karena hal itu terlalu berlebihan.
- Judul sering berubah-ubah, makin singkat, dan makin tajam (sejalan dengan makin tajamnya rumusan permasalahan).
- Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau perubahan judul juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses (dicari) dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum dalam bidang ilmunya.
Latar
belakang
•
Dua pertanyaan perlu dijawab dalam
rangka mengisi bagian latar belakang ini, yaitu: Mengapa kita memilih
permasalahan ini? Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya
penelitian ini?
•
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa kita
memilih permasalahan ini?”, maka langkah pertama, kita perlu memilih bidang
keilmuan yang kita ingin lakukan penelitiannya.
•
Pemilihan bidang tersebut diteruskan ke
sub-bidang dan seterusnya hingga sampai pada topik tertentu yang kita minati.
•
LANGKAH KEDUA, kita perlu
melakukan kajian terhadap pustaka berkaitan .kemajuan terakhir ilmu pengetahuan
dalam topik tersebut—untuk mencari peluang pengembangan atau pemantapan teori.
Minat maupun peluang tersebut seringkali didorong oleh isu nyata dan
aktual—yang muncul di jurnal ilmiah terbaru atau artikel koran bermutu atau
pidato penting dan aktual, atau direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya..
Ini semua merupakan opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian
yang diusulkan tersebut.
Rumusan
permasalahan
Rumusan
permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah
dipertahankan.
Rumusan yang tersamar terkandung
dalam alinea tidak diharapkan karena memaksa pembaca untuk mencari sendiri dan
menginterpretasikan sendiri bagian-bagian dari alinea atau kalimat-kalaimat
yang bersifat rumusan permasalahan. Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai
kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah dibaca (dan mudah dicari)
Keaslian
penelitian
•
Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu
kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita
teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti, maka
perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali.
Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah
diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti
permasalahan (dalam arti: mencari judul lain).
Faedah
yang diharapkan
•
Dalam bagian ini perlu ditunjukkan
manfaat atau faedah yang diharapkan dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan atau pembangunan negara. Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat
berupa penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan teori yang telah ada.
Bagi pembangunan negara,
•
apakah hasil penelitian ini dapat
diterapkan langsung ke praktek nyata?
• atau
bila tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa saja?
Tujuan
dan Lingkup Penelitian
•
Tujuan penelitian berkaitan dengan
kedudukan permasalahan penelitian dalam khazanah ilmu pengetahuan (yang
tercermin dalam tinjauan pustaka).
•
Kedudukan permasalahan—dilihat dari
pandangan tertentu—mempunyai lima macam kemungkinan, yaitu;
1. ekplorasi
(masih “meraba-raba”),
2. deskripsi
(menjelaskan lebih lanjut),
3. eksplanasi
(mengkonfirmasikan teori),
4. prediksi
(menjelaskan hubungan sebab-akibat), dan
5. aksi
(aplikasi ke tindakan).
Pandangan
yang lain (Castetter dan Heisler, 1984: 9) membedakan tujuan penelitian (purpose
of study) menjadi sembilan, yaitu:
1)
mengkaji (examine), mendeskripsikan
(describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
2)
meluaskan generalisasi suatu temuan
tertentu;
3)
menguji validitas suatu teori;
4)
menutup kesenjangan antar teori
(penjelasan, explanasions) yang ada;
5)
memberikan penjelasan terhadap
bukti-bukti yang bertentangan;
6)
memperbaiki metodologi yang keliru;
7)
memperbaiki interpretasi yang keliru;
8)
mengatasi kesulitan dalam praktek;
9)
memperbarui informasi, mengembangkan
bukti longitudinal (dari masa ke masa).
Seringkali
untuk mencapai tujuan memerlukan waktu yang “terlalu” lama atau memerlukan
tenaga yang “terlalu” besar. Agar penelitian dapat dikelola dengan baik, maka
perlu dilakukan pembatasan terhadap pencapaian tujuan. Pembatasan tersebut
dilakukan dengan membatasi lingkup penelitian. Pernyataan batasan lingkup ini
juga berfungsi untuk lebih mempertajam rumusan permasalahan.
Tinjauan
Pustaka
•
Tinjauan pustaka memuat uraian
sistematis dan bersifat diskusi tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya dan
terkait serta ilmu pengetahuan mutakhir (berupa pustaka) yang terkait dengan
permasalahan.
•
Tinjauan pustaka berbeda dengan resensi
pustaka. Resensi pustaka membahas pustaka satu demi satu, sedangkan tinjauan
pustaka membahas pustaka-pustaka per topik (bukan per pustaka), dalam bentuk
debat atau diskusi antar pustaka tentang suatu topik tertentu. Urutan topik
diatur secara sitematis, dalam arti terdapat suatu kerangka yang jelas dalam
merangkai topik-topik tersebut dalam suatu sistem.
Menurut
Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:
1. untuk
mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat ditunjukkan bahwa
permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang
ada belum mantap);
2. untuk
membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian
sebelumnya);
3. untuk
memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti
(hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai “Landasan Teori”);
4. untuk
memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua
penelitian menghasilkan temuan yang mantap);
5. untuk
menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai
“Keaslian penelitian”);
6. untuk
memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini
dituliskan sebagai “latar belakang”).
Catatan:
Pustaka-pustaka yang diacu dalam tinjauan pustaka harus termuat informasinya
dalam “Daftar Pustaka”. Cara pengacuan secara konsisten perlu mengikuti corak (style) tertentu.yang dianjurkan dalam
pedoman penulisan tesis atau proposal penelitian.
Landasan
Teori dan Hipotesis
•
Seperti diterangkan di bagian “Tinjauan
Pustaka”, landasan teori diangkat (disarikan) dari tinjauan pustaka tentang
kerangka teori yang melatarbelakangi (menjadi landasan) bagi permasalahan yang
diteliti.
•
Landasan teori merupakan satu set teori
yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih
lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.
•
Landasan teori dapat berbentuk uraian
kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan.
•
Catatan: untuk beberapa macam penelitian
(missal penelitian yang berbasis paradigma fenomenologi) tidak boleh atau tidak
perlu mempunyai landasan teori dan hipotesis..
Cara
Penelitian dan Jadwal Penelitian
Secara
umum, dalam cara penelitian perlu dijelaskan:
- ragam penelitian yang dianut (Amirin, 1986: 89, menyebutkannya sebagai “corak” penelitian ;
- variabel-variabel yang diteliti;
- sumber data (tempat variabel berada; populasi dan sampelnya);
- instrumen atau alat yang dipakai dalam pengumpulan data/survei (termasuk antara lain: kuesioner);
- cara pengumpulan data atau survei;
- cara pengolahan dan analisis data.
Butir ke
5 dan 6 di atas juga dicerminkan dalam bentuk jadwal
penelitian.
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang
direncanakan
dalam: (a) tahap-tahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan
(c) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan
dalam bentuk tabel/matriks atau uraian narasi.
Daftar
Pustaka dan Lampiran
•
Daftar Pustaka memuat informasi
pustaka-pustaka yang diacu dalam proposal penelitian.
•
Kadangkala untuk menunjukkan bahwa
peneliti membaca banyak pustaka, maka dalam daftar pustaka dituliskan juga
pustaka-pustaka yang nyatanya tidak diacu dalam narasi proposal.
•
Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan
majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri-sendiri. Untuk penulisan daftar
pustaka terdapat banyak corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang berlaku
dan terapkan corak tersebut secara konsisten.
•
Lampiran dapat diisi dengan materi yang
“kurang penting” dalam arti “boleh dibaca atau tidak dibaca”. Biasanya lampiran
memuat antara lain: kuesioner dan daftar sumber data yang akan dikunjungi atau
diambil datanya. Sebaiknya jumlah halaman lampiran tidak terlalu banyak agar
tidak terasa lebih penting dibanding dengan isi utamanya.
Hubungan
antara Proposal dan Laporan Penelitian
•
Penyusunan proposal sebenarnya merupakan
kegiatan yang menerus, meskipun pada saat yang telah ditetapkan kita harus
memasukkan proposal untuk dievaluasi. Proposal yang telah selesai dievaluasi
dan diterima untuk dilaksanakan tetap harus dikembangkan penulisannya. Isi
proposal akan menjadi bahan awal bagi penulisan laporan penelitian, yaitu
terlihat pada tabel di bawah ini:
No comments:
Post a Comment