Syarat
utama keberhasilan penelitian
Agar
penelitian dapat lancar, diperlukan lima syarat (Somers, 1959) :
- Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian untuk negara,
- Biaya penelitian cukup
- Hasil Penelitian harus segera diterapkan
- Harus ada kebebasan dalam melakukan penelitian
- Harus mempunyai kualifikasi yang ditentukan
CIRI KHAS PENELITIAN
Menurut
crawford (1928) :
- Berkisar pada masalah yang akan dipecahkan
- Originalitas
- Berdasarkan pada ‘keingintahuan’
- Dilakukan dengan pandangan terbuka
- Asumsi : Fenomena ada hukum dan pengaturan
- Menemukan generalisasi atau dalil
- Studi sebab – akibat
- Menggunakan pengukuran yang akurat
- Menggunakan teknis yang rasional
CIRI PENELITIAN
1. Mempunyai
tujuan (purposiveness)
2. Teliti
(rigor)
3. Dapat
diuji (testability)
4. Dapat di
teliti ulang (replicability)
5. Akurat
dan meyakinkan (precision dan confidence)
6. Keobjektivan
( objectivity)
7. Keumuman
(generalizability)
8. Ringkas
(parsimony)
1.
Mempunyai
tujuan (purposiveness)
Penelitian ilmiah selalu mempunyai
tujuan yang jelas. Misalkan seorang manajer meneliti mengenai komitmen
karyawan. Tujuan manajer tersebut melakukan penelitian
mengenai komitmen karyawan adalah bertujuan untuk mengurangi turnover,
ketidakhadiran, dan mungkin juga untuk meningkatkan kinerja. Kondisi itu
memperlihatkan bahwa sang manajer melakukan penelitian dengan tujuan atau
tujuan-tujuan tertentu.
Contoh :
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah
merancang suatu program aplikasi yang membantu server memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para pelanggannya dengan membuat aplikasi sistem informasi data
berbasis SMS dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan menggunakan Database
MySQL
2.
Teliti
(rigor)
Rigor diartikan sebagai hati-hati, teliti, cermat, dan memperhatikan kadar ketepatan atau kepastian (exactitude). Misalkan dalam contoh penelitian manajer di atas. Manajer tersebut meneliti komitmen karyawan dengan cara bertanya kepada 12 orang bawahannya untuk memahami apa yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen karyawan. Lalu manajer itu menarik kesimpulan berdasarkan 12 orang yang diteliti.
Rigor diartikan sebagai hati-hati, teliti, cermat, dan memperhatikan kadar ketepatan atau kepastian (exactitude). Misalkan dalam contoh penelitian manajer di atas. Manajer tersebut meneliti komitmen karyawan dengan cara bertanya kepada 12 orang bawahannya untuk memahami apa yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen karyawan. Lalu manajer itu menarik kesimpulan berdasarkan 12 orang yang diteliti.
Kesimpulan yang diperoleh manajer
tersebut akan kurang rigor, karena:
a.
Ditarik
dari hanya beberapa sampel saja (12 orang), yang mungkin pendapatnya tidak
mewakili seluruh karyawan yang ada,
b.
Dalam
cara bertanya atau mendapatkan data 18responden mungkin akan terjadi bias,
c.
Mungkin
terdapat beberapa faktor berpengaruh lainnya yang mempengaruhi komitmen yang
tidak teranalisis karena sampel hanya 12 orang, secara statistik seharusnya
minimal 30 orang (Dajan, 1990).
3. Dapat diuji (testability)
Ilmiah harus mengandung pengujian hipotesis. Hipotesis tersebut dikembangkan untuk menguji apakah data empirik (kondisi nyata) mendukung kaitan-kaitan atau hubungan-hubungan yang dihipotesiskan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan penelaahan teoritis mendalam terhadap masalah yang hendak dipecahkan.
Ilmiah harus mengandung pengujian hipotesis. Hipotesis tersebut dikembangkan untuk menguji apakah data empirik (kondisi nyata) mendukung kaitan-kaitan atau hubungan-hubungan yang dihipotesiskan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan penelaahan teoritis mendalam terhadap masalah yang hendak dipecahkan.
4. Dapat di teliti ulang (replicability)
penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dapat ditelaah ulang menggunakan data atau situasi yang berbeda. Penelaahan ulang tersebut untuk menjamin bahwa hasil yang didapatkan dari suatu penelitian tidak diperoleh secara kebetulan (by chance).
penelitian ilmiah harus dapat menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dapat ditelaah ulang menggunakan data atau situasi yang berbeda. Penelaahan ulang tersebut untuk menjamin bahwa hasil yang didapatkan dari suatu penelitian tidak diperoleh secara kebetulan (by chance).
Contoh : Keuntungan
adanya program aplikasi ini disamping dapat mempercepat dan mempermudah
pelanggan dalam penyewaan studio juga mencari informasi lainnya terkait dengan
penyewaan studio di
STUDIO MUSIK D3 yang dapat
membantu dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pelanggannya
dengan menggunakan fasilitas fitur format SMS penyewaan studio. Admin
juga dapat melakukan SMS broadcast ke pelanggan STUDIO MUSIK D3.
5.
Akurat
dan meyakinkan (precision dan confidence)
a. Confidence
a. Confidence
penelitian sosial atau manajemen umumnya
menarik kesimpulan dari sejumlah sampel yang mewakili populasi. Penarikan
kesimpulan mengenai populasi yang diwakili oleh sampel mungkin tidak sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya karena peneliti menarik kesimpulan hanya
berdasarkan wakil dari sekumpulan data. KENYATAANNYA
: Hasil penelitian harus mempunyai kemampuan untuk memberikan gambaran bahwa
hasil penelitian tersebut mendekati kenyataan, sehingga peneliti atau pembaca
hasil penelitian akan merasa yakin (confidence) terhadap hasil penelitian.
•
Presisi (precision) adalah kondisi
penemuan “realitas” berdasarkan sampel. Presisi mencerminkan kadar keakuratan
atau ketepatan hasil berdasarkan sampel, yang menunjukkan keberadaan yang
sebenarnya dari suatu univesal.
Premis A:
Kekayaan PT. Acme Tbk. yang disimpan di bank adalah sebesar Rp 50 milyar
Premis B: Hari ini, PT. Acme Tbk. hanya mendapat profit sebesar Rp 5 juta
Kesimpulan yang salah: Kekayaan PT. Acme Tbk. di bank saat ini adalah sebesar Rp 50,005 milyar.
Premis B: Hari ini, PT. Acme Tbk. hanya mendapat profit sebesar Rp 5 juta
Kesimpulan yang salah: Kekayaan PT. Acme Tbk. di bank saat ini adalah sebesar Rp 50,005 milyar.
Jika
sebenarnya kekayaan PT. Acme Tbk. adalah sebesar Rp 50.467.345.883, kita akan
menjawab “50 milyar”. Salah tidak akan menemukan orang dalam bahasa sehari-hari
mengatakan “Kekayaan PT. Acme adalah lima puluh milyar empat ratus enam puluh
tujuh juta tiga ratus empat puluh lima ribu delapan ratus delapan puluh tiga
rupiah”, walaupun orang yang ditanya memang dalam posisi untuk menjawab
sedetail itu. Dia hanya besar jika kita menjumlahkan besaran hasil pembulatan
ini dengan besaran lain yang nilainya jauh lebih kecil daripada nilai
pembulatannya.
6. Keobjektivan ( objectivity)
Objektivitas adalah pengambilan kesimpulan dan interpretasi terhadap hasil penelitian dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya, tidak berdasarkan nilai-nilai subjektif atau emosional. Misalkan seorang peneliti menemukan bahwa hipotesisnya mengenai hubungan antara gaji dengan motivasi tidak terbukti secara signifikan, tetapi dia tetap menyimpulkan bahwa gaji akan meningkatkan motivasi, karena semua orang mempunyai kecenderungan untuk “dibeli”. Maka kesimpulan atau penarikan interpretasi tersebut bersifat subjektif dan emosional.
Objektivitas adalah pengambilan kesimpulan dan interpretasi terhadap hasil penelitian dibuat berdasarkan fakta yang sebenarnya, tidak berdasarkan nilai-nilai subjektif atau emosional. Misalkan seorang peneliti menemukan bahwa hipotesisnya mengenai hubungan antara gaji dengan motivasi tidak terbukti secara signifikan, tetapi dia tetap menyimpulkan bahwa gaji akan meningkatkan motivasi, karena semua orang mempunyai kecenderungan untuk “dibeli”. Maka kesimpulan atau penarikan interpretasi tersebut bersifat subjektif dan emosional.
7. Keumuman (generalizability)
Keumuman (generalizability) adalah sifat sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan kepada waktu dan tempat yang berbeda (setting) dengan ketika penelitian tersebut dilakukan. Misalkan penelitian mengenai hubungan antara gaji dan motivasi di atas terdukung pada berbagai jenis organisasi (organisasi pendidikan, bank, pabrik besi, pabrik baja, dan pabrik sepatu), maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman yang tinggi
Keumuman (generalizability) adalah sifat sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan kepada waktu dan tempat yang berbeda (setting) dengan ketika penelitian tersebut dilakukan. Misalkan penelitian mengenai hubungan antara gaji dan motivasi di atas terdukung pada berbagai jenis organisasi (organisasi pendidikan, bank, pabrik besi, pabrik baja, dan pabrik sepatu), maka penelitian tersebut mempunyai nilai keumuman yang tinggi
8. Ringkas (parsimony)
Parsimoni adalah sifat keringkasan yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Hal ini biasanya terlihat dari kerangka berpikir atau model penelitian.
Parsimoni adalah sifat keringkasan yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Hal ini biasanya terlihat dari kerangka berpikir atau model penelitian.
PENELITIAN NON ILMIAH
• Pengertian
Tidak menggunakan
metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
1.
Berdasarkan
Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya.
- Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan),
- Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional),
- Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman),
- Teknik,
- Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll;
2.
Berdasarkan
dari hadirnya variabel (ubahan) .
variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yangd
itatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif.
Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yangd
ilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang
(sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan /
menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang
adalah penelitian eksperimen.
No comments:
Post a Comment